Wanita mengikat tali sepatu running putih di area outdoor. (Sumber foto: Freepik)
Home » Blog » Bangga Pakai Produk Lokal: Sepatu Running Indonesia yang Lagi Jadi Tren 2025

Bangga Pakai Produk Lokal: Sepatu Running Indonesia yang Lagi Jadi Tren 2025

JourneyVertical.com. Dalam dua tahun terakhir, industri sepatu olahraga Indonesia berkembang pesat. Tren running culture meningkat, komunitas lari tumbuh di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, serta merek lokal mulai menyaingi kualitas produk internasional. Sepatu running lokal kini tidak hanya unggul dari segi harga, tapi juga dalam teknologi, bahan, dan desain yang kompetitif.

Tahun 2025–2026 menjadi momentum emas bagi beberapa brand lokal seperti Ortuseight, 910 Nineteen, Mills, dan Eagle untuk memperkenalkan inovasi terbaru mereka. Artikel ini akan membahas model-model terbaru, keunggulan teknologi, serta tren desain sepatu running lokal yang sedang naik daun.

Mengapa Sepatu Running Lokal Semakin Diminati

Beberapa tahun lalu, pelari Indonesia cenderung memilih sepatu dari merek global seperti Nike, Adidas, atau Hoka. Namun kini, pilihan lokal semakin menarik karena:

  1. Teknologi Lokal yang Meningkat – Brand seperti Ortuseight dan Mills mengembangkan busa midsole dengan daya pantul tinggi, mendekati performa carbon-plated shoes.
  2. Harga Lebih Kompetitif – Dengan kisaran Rp700 ribu hingga Rp1,5 juta, pelari bisa mendapatkan kualitas yang sepadan dengan merek global.
  3. Desain dan Warna Modern – Banyak brand lokal berani tampil dengan warna-warna berani seperti lime neon, graphite, hingga pastel urban.
  4. Dukungan Komunitas Lokal – Event lari seperti Jakarta Marathon, Borobudur Marathon, dan Bandung Run sering menggandeng brand lokal sebagai sponsor utama.

1. Ortuseight Hypersonic 2.0

Ortuseight menjadi salah satu pionir kebangkitan sepatu running lokal. Seri Hypersonic 2.0 yang rilis pada awal 2025 adalah penyempurnaan dari versi sebelumnya, membawa kombinasi antara Ortfoam Rebound dan desain aerodinamis yang diperhitungkan dengan presisi.

Masakan Bumbu Ndeso di Kerinci yang Lagi Viral dan Bikin Penasaran

Kelebihan utama:

  • Ortfoam Rebound dengan daya pantul tinggi membantu efisiensi langkah.
  • Breathable upper berbahan mesh ringan, membuat sirkulasi udara maksimal.
  • Bobot sekitar 230 gram saja — ideal untuk pelari yang mengejar kecepatan.
  • Cocok untuk pelari jarak menengah dan panjang (10K–21K).

Desainnya minimalis namun agresif, memadukan warna lime neon dan graphite navy, memberi kesan cepat bahkan saat diam. Pelari komunitas mengakui Hypersonic 2.0 setara performanya dengan model global seperti Nike Pegasus dan Adidas Adizero.

2. 910 Nineteen Geist Ekiden

Brand 910 Nineteen mulai dikenal di kalangan pelari kompetitif sejak seri Geist Ekiden masuk ke pasar. Nama “Ekiden” diambil dari tradisi lomba lari estafet Jepang, menandakan ketahanan dan kecepatan.

Model ini didesain dengan memperhatikan energy return serta stabilitas kaki saat lari jarak jauh.

Tips Pendakian Gunung Kerinci: Panduan Lengkap untuk Petualangan Seru di Atap Sumatera

Kelebihan utama:

  • Dual Density EVA Foam memberikan keseimbangan antara bantalan empuk dan kestabilan.
  • Outsole anti-slip untuk lintasan aspal dan semen kota.
  • Bobot sekitar 250 gram, cocok untuk pelari endurance.
  • Desain netral cocok untuk pria dan wanita.

Warna yang paling populer adalah Grey-Orange dan Blue-White, menampilkan karakter sporty tanpa berlebihan. Banyak pelari komunitas di Bandung dan Surabaya memilih Geist Ekiden untuk latihan long run dan event 21K.

3. Mills Enercharge M1

Mills, yang awalnya dikenal sebagai produsen apparel olahraga, kini sukses memperluas lini produknya ke sepatu performa tinggi. Model Mills Enercharge M1 adalah inovasi besar karena menjadi salah satu sepatu running lokal pertama yang mengusung Hybrid Carbon Plate System.

Fitur unggulan:

Labuan Bajo Trip: Petualangan Seru di Ujung Barat Flores

  • Enerfoam+ Midsole dengan daya respons cepat.
  • Hybrid Carbon Plate untuk meningkatkan propulsi langkah.
  • Knit upper seamless, nyaman dan fleksibel mengikuti bentuk kaki.
  • Didesain ergonomis untuk pelari profesional maupun atlet nasional.

Dibanderol sekitar Rp1,5 juta, Enercharge M1 masih jauh lebih murah dari brand global seperti Hoka atau Saucony, tetapi performanya mendekati kelas premium. Sepatu ini ideal untuk pelari dengan pace cepat atau mereka yang berlatih menuju lomba half-marathon.

4. Ortuseight Solar 1.1

Masih dari Ortuseight, seri Solar 1.1 (Spring 2025) menjadi pilihan favorit untuk pelari yang ingin kecepatan tanpa kehilangan kenyamanan. Solar 1.1 dirancang dengan konsep racing flat, sepatu super ringan dengan bantalan minimalis namun responsif.

Keunggulan:

  • Berat di bawah 230 gram.
  • Outsole Ortgrip+ anti-selip untuk lintasan cepat.
  • Cocok untuk pelari 5K–10K dan sprint di stadion.
  • Tampilan sporty dengan kombinasi warna cerah seperti Volt Yellow dan Graphite Blue.

Model ini sering digunakan di event fun run dan komunitas lari karena ringan, mudah dipakai, dan tampil stylish.

5. Eagle Run Breaker

Untuk pelari pemula atau pelari casual, Eagle Run Breaker tetap menjadi pilihan terbaik di kelas harga ekonomis. Meski dibanderol hanya sekitar Rp300 ribuan, performanya cukup baik untuk aktivitas jogging atau lari santai.

Fitur unggulan:

  • Upper mesh ringan dan breathable.
  • Midsole empuk yang mendukung pijakan kaki.
  • Cocok untuk penggunaan harian dan olahraga ringan.
  • Pilihan warna netral seperti Navy, Orange, dan White.

Banyak mahasiswa dan pelari pemula yang memilih Eagle Run Breaker sebagai sepatu latihan pertama mereka karena kualitas yang solid dengan harga terjangkau.

Tren Sepatu Running Lokal 2025–2026

  1. Desain Lightweight dan Aerodinamis
    Hampir semua merek lokal kini fokus pada bobot ringan dan fleksibilitas untuk meningkatkan efisiensi lari.
  2. Bantalan Energi Reaktif
    Teknologi foam rebound seperti Ortfoam atau Enerfoam+ jadi standar baru pada sepatu kelas menengah ke atas.
  3. Material Ramah Lingkungan
    Beberapa brand mulai menggunakan bahan daur ulang dan mesh berbasis serat alami.
  4. Warna Neon dan Earth Tone
    Warna-warna seperti lime green, sunset orange, dan graphite beige mendominasi tren tahun ini.
  5. Kenyamanan Multi-Terrain
    Model hybrid antara road dan trail menjadi tren baru, cocok untuk pelari urban yang berlari di berbagai medan.

Panduan Memilih Sepatu Running Lokal yang Tepat

Sebelum membeli, perhatikan faktor berikut agar sepatu running kamu benar-benar sesuai kebutuhan:

  • Jarak Lari:
    Untuk pelari 5K–10K, pilih sepatu ringan seperti Ortuseight Solar 1.1.
    Untuk long run atau marathon, pilih bantalan empuk seperti 910 Geist Ekiden.
  • Tipe Kaki:
    Jika kamu memiliki pronasi normal, hampir semua model di atas cocok.
    Namun untuk overpronation, pilih model dengan stabilitas tinggi seperti Mills Enercharge M1.
  • Kenyamanan dan Ukuran:
    Pastikan ada ruang 1 cm di depan jari kaki agar tidak lecet saat berlari jarak jauh.
  • Gaya Lari (Running Style):
    Untuk pelari forefoot striker, pilih sepatu ringan dan reaktif.
    Untuk heel striker, pilih sepatu dengan cushioning lebih tebal di bagian tumit.

Sepatu running lokal kini semakin digemari karena kualitasnya yang terus meningkat. Brand seperti Ortuseight, Mills, dan 910 Nineteen menawarkan desain modern, teknologi canggih, dan harga terjangkau. Beberapa pilihan terbaiknya adalah Ortuseight Hypersonic 2.0 untuk performa, 910 Geist Ekiden untuk jarak jauh, Mills Enercharge M1 untuk profesional, Ortuseight Solar 1.1 untuk kasual, dan Eagle Run Breaker untuk pemula. Tahun 2025–2026 menjadi bukti bahwa sepatu buatan Indonesia mampu bersaing dengan merek global, ringan, nyaman, dan penuh gaya.