JourneyVertical.com. Bayangin lagi asyik mendaki gunung atau berwisata ke daerah dingin, tiba-tiba temanmu menggigil hebat, wajahnya pucat, dan ngomongnya mulai nggak jelas. Mungkin kamu panik dan nggak tahu harus ngapain. Nah, situasi seperti ini bisa jadi tanda awal hipotermia, dan mengetahui pertolongan pertama hipotermia bisa jadi penentu antara selamat atau sebaliknya.
Hipotermia sering dianggap sepele karena gejalanya mirip “kedinginan biasa”. Padahal, ini adalah kondisi medis serius yang terjadi saat suhu tubuh seseorang turun di bawah 35°C. Dalam keadaan normal, tubuh manusia punya mekanisme alami untuk menjaga suhu tetap stabil antara 36,5°C sampai 37,5°C. Tapi ketika kehilangan panas lebih cepat dari kemampuan tubuh memproduksinya, semua sistem tubuh bisa terganggu, terutama jantung dan otak.
Bahaya hipotermia bisa muncul di mana saja, nggak cuma di gunung atau tempat bersalju. Bahkan hujan deras, berendam terlalu lama di air dingin, atau terjebak di ruangan ber-AC dengan pakaian basah bisa memicu kondisi ini. Jadi, penting banget buat tahu langkah-langkah pertolongan pertama yang benar agar bisa bertindak cepat dan tepat.
Mengenali Gejala Hipotermia

Sebelum tahu cara menanganinya, kamu harus bisa mengenali tanda-tandanya. Gejala hipotermia biasanya muncul bertahap, dari ringan hingga berat.
Pada tahap awal, penderita akan mengalami menggigil hebat, kulit pucat, dan ujung jari terasa kebas. Bicara mulai tidak jelas dan gerakan jadi lambat. Saat masuk ke tahap sedang, tubuh justru berhenti menggigil, ini bukan tanda membaik, tapi artinya tubuh sudah kehabisan energi untuk menghasilkan panas. Napas dan denyut jantung mulai melambat, korban tampak bingung, bahkan mengantuk berat. Jika tidak segera ditolong, hipotermia bisa berlanjut ke tahap berat, di mana korban kehilangan kesadaran dan napasnya nyaris tidak terasa.
Langkah Pertolongan Pertama Hipotermia

Timsar menolong seorang pendaki yang terkena Hipotermia di gunung. (sumber foto: intagram @izul_nm)
Menolong orang yang terkena hipotermia nggak bisa sembarangan. Salah tindakan justru bisa memperparah kondisi korban. Berikut langkah-langkah pertolongan pertama hipotermia yang aman dan efektif:
1. Pindahkan ke Tempat Hangat dan Aman
Langkah pertama, segera jauhkan korban dari lingkungan dingin. Kalau di luar ruangan, cari tempat yang terlindung dari angin seperti tenda, pos pendaki, atau ruangan tertutup. Jika tidak ada, buat perlindungan darurat menggunakan jas hujan, terpal, atau kantong tidur. Tujuannya agar tubuh korban tidak terus kehilangan panas karena paparan udara dingin.
Jika korban basah karena hujan atau keringat, bantu untuk segera berganti pakaian kering. Pakaian lembap membuat tubuh kehilangan panas lebih cepat. Setelah itu, tutupi tubuh korban dengan selimut tebal, jaket hangat, atau sleeping bag. Kalau ada, gunakan emergency blanket (selimut aluminium) yang bisa memantulkan panas tubuh.
2. Lakukan Pemanasan Bertahap
Pemanasan memang penting, tapi jangan dilakukan secara ekstrem. Banyak orang berpikir menempelkan air panas atau hair dryer bisa mempercepat pemulihan, padahal itu salah besar. Pemanasan mendadak bisa membuat pembuluh darah melebar dan menyebabkan tekanan darah korban turun drastis.
Cara yang benar adalah hangatkan tubuh secara bertahap. Jika memungkinkan, dudukkan korban di tempat hangat dengan suhu ruangan normal. Kamu juga bisa menggunakan botol berisi air hangat yang dibungkus kain, lalu tempelkan di bagian tubuh utama seperti dada, ketiak, atau selangkangan, area yang banyak pembuluh darah besar. Jangan letakkan langsung di kulit untuk menghindari luka bakar.
3. Gunakan Panas Tubuh dari Orang Lain
Dalam situasi darurat, kontak kulit ke kulit bisa jadi penyelamat. Jika tidak ada alat bantu pemanas, kamu bisa memeluk korban dari belakang sambil membungkus keduanya dengan selimut atau sleeping bag. Cara ini efektif karena panas tubuhmu akan membantu meningkatkan suhu tubuh korban secara alami.
4. Berikan Minuman Hangat, Bukan Alkohol
Kalau korban masih sadar dan bisa menelan, berikan minuman hangat seperti teh manis, air gula, atau susu hangat. Minuman ini membantu menaikkan suhu tubuh dari dalam dan memberikan energi tambahan. Hindari kopi dan alkohol karena keduanya bisa membuat tubuh kehilangan panas lebih cepat. Alkohol memang terasa hangat di awal, tapi sebenarnya membuat pembuluh darah melebar dan mempercepat penurunan suhu tubuh.
5. Periksa Napas dan Denyut Jantung
Jika korban tampak tidak sadar atau napasnya sangat lemah, segera periksa denyut jantung. Bila tidak terasa atau napasnya berhenti, lakukan CPR (resusitasi jantung paru) jika kamu terlatih. Dalam kondisi ekstrem, detak jantung korban bisa sangat lambat, jadi periksa selama minimal 30–45 detik sebelum memutuskan bahwa napas atau denyutnya benar-benar berhenti.
6. Jangan Memijat atau Menggosok Tubuh Korban
Salah satu kesalahan umum saat menghadapi korban hipotermia adalah memijat tubuhnya untuk menghangatkan. Padahal, itu bisa membuat darah dingin di permukaan tubuh kembali mengalir ke organ vital dan menyebabkan jantung berhenti mendadak. Jadi, hindari pemijatan dan biarkan pemanasan berlangsung perlahan dan alami.
7. Hubungi Bantuan Medis Secepatnya
Hipotermia bukan kondisi yang bisa dianggap enteng. Setelah memberikan pertolongan pertama, segera cari bantuan medis. Jika berada di pegunungan, hubungi tim SAR atau petugas basecamp. Sementara di perkotaan, segera bawa ke rumah sakit atau klinik terdekat. Penanganan profesional sangat diperlukan, terutama jika suhu tubuh korban sudah sangat rendah atau ia kehilangan kesadaran.
Kesalahan Umum Saat Menangani Hipotermia
Selain langkah-langkah pertolongan yang benar, kamu juga perlu tahu beberapa hal yang tidak boleh dilakukan. Banyak orang bermaksud baik tapi justru memperburuk kondisi korban karena salah penanganan.
Kesalahan yang paling sering terjadi adalah memberikan alkohol atau kopi karena dianggap bisa menghangatkan tubuh. Padahal efeknya justru sebaliknya. Alkohol mempercepat hilangnya panas tubuh, sementara kafein meningkatkan detak jantung dan bisa membebani tubuh yang sedang lemah.
Kesalahan lain adalah memanaskan tubuh korban secara ekstrem, seperti menyalakan api unggun terlalu dekat atau merendam korban di air panas. Ingat, tubuh korban hipotermia sangat sensitif terhadap perubahan suhu. Pemanasan yang terlalu cepat bisa menyebabkan gangguan irama jantung atau bahkan gagal jantung.
Dan terakhir, jangan biarkan korban bergerak terlalu banyak. Gerakan tubuh berlebihan bisa mempercepat aliran darah dingin ke jantung, yang bisa berakibat fatal. Biarkan korban istirahat dalam posisi stabil sampai suhu tubuhnya mulai naik dan bantuan medis tiba.
Cara Mencegah Hipotermia

Dua orang mengenakan sarung tangan dan saling menggenggam tangan untuk menghangatkan diri di cuaca dingin. (sumber foto: freepik.com)
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, apalagi untuk kondisi seberbahaya hipotermia. Kalau kamu suka kegiatan outdoor seperti mendaki, camping, atau traveling ke daerah dingin, persiapan adalah kuncinya.
Gunakan pakaian berlapis yang sesuai dengan cuaca. Lapisan dalam harus menyerap keringat, lapisan tengah menahan panas, dan lapisan luar harus tahan angin serta air. Pastikan tubuh tetap kering, karena pakaian lembap bisa mempercepat penurunan suhu tubuh.
Selalu bawa perlengkapan darurat seperti selimut darurat, jaket cadangan, dan makanan berenergi tinggi. Hindari duduk langsung di permukaan dingin seperti batu atau tanah, dan tetaplah bergerak agar sirkulasi darah tetap lancar.
Jika kamu bepergian ke daerah pegunungan, pahami betul kondisi cuaca dan jangan memaksakan diri mendaki saat badai atau hujan deras. Hipotermia bisa datang tiba-tiba tanpa kamu sadari, jadi selalu waspada dan perhatikan tanda-tanda awalnya.
Kesimpulan

Petugas SAR mengevakuasi seorang perempuan yang mengalami hipotermia saat mendaki Gunung Klabat di Provinsi Sulawesi Utara. (Sumber foto: ANTARA/HO Kantor SAR MANADO)
Pertolongan pertama hipotermia adalah keterampilan penting yang sebaiknya dimiliki siapa pun, terutama mereka yang sering beraktivitas di alam terbuka. Hipotermia bukan hanya soal kedinginan, tapi kondisi serius yang bisa mengancam nyawa. Dengan memahami langkah-langkah sederhana seperti memindahkan korban ke tempat hangat, mengganti pakaian basah, memberikan minuman hangat, dan menghindari pemanasan ekstrem, kamu sudah bisa membantu menyelamatkan nyawa seseorang.
Ingat, dalam kondisi darurat, tindakan cepat dan tepat bisa membuat perbedaan besar. Jangan panik, tetap tenang, dan lakukan langkah-langkah pertolongan pertama dengan hati-hati. Karena di alam, pengetahuan kecil seperti ini bisa menjadi penyelamat terbesar.

