Wanita sedang berlari di luar ruangan dengan latar kota dan ilustrasi koin emas mengambang, menggambarkan konsep Menghasilkan Uang dari Kegiatan Running
Home » Blog » Cara Menghasilkan Uang dari Kegiatan Running: Lari yang Jadi Cuan!

Cara Menghasilkan Uang dari Kegiatan Running: Lari yang Jadi Cuan!

JourneyVertical.com. Buat sebagian orang, lari itu cuma soal keringat, sepatu, dan napas yang tersengal di pagi hari. Tapi buat sebagian lainnya, terutama yang paham potensi besarnya, running bisa jadi sumber penghasilan yang menyenangkan.

Yes, kamu nggak salah baca. Dari hobi yang awalnya cuma buat jaga stamina atau melepas stres, lari bisa membuka banyak pintu rezeki, asal kamu tahu caranya. Di artikel ini, kita bakal bahas cara menghasilkan uang dari kegiatan running, mulai dari level pemula sampai profesional.

1. Jadi Konten Kreator atau Influencer Running

Wanita sedang tersenyum sambil melihat ponsel setelah berlari, mengenakan sport bra kuning dan handuk di leher, menggambarkan konsep Menghasilkan Uang dari Kegiatan Running melalui smartphone – Sumber foto: Freepik.

Wanita sedang tersenyum sambil melihat ponsel setelah berlari, mengenakan sport bra kuning dan handuk di leher, menggambarkan konsep Menghasilkan Uang dari Kegiatan Running melalui smartphone – Sumber foto: Freepik.

Kalau kamu aktif di media sosial, inilah pintu paling luas buat mengubah lari jadi cuan. Sekarang banyak banget brand olahraga yang cari influencer, micro-influencer, bahkan nano-influencer buat promosi produk mereka.

Kamu bisa mulai dari hal sederhana:

  • Upload aktivitas lari kamu di Instagram, TikTok, atau YouTube.
  • Bikin konten jujur, seperti review sepatu lari, tips recovery, atau cerita lucu di track.
  • Bangun audiens yang punya ketertarikan sama running lifestyle.

Kalau sudah mulai punya engagement yang stabil, brand akan mulai melirik.
Produk yang sering diajak kolaborasi misalnya:

Hipotermia di Gunung: Bahaya Senyap yang Mengintai Pendaki

  • Sepatu dan apparel running (Nike, Salomon, Hoka, Decathlon)
  • Energy gel dan suplemen
  • Smartwatch, earphone sport, dan aksesoris pendukung lari

Kuncinya bukan soal punya banyak followers, tapi konsistensi dan keaslian konten. Banyak pelari dengan followers di bawah 10 ribu yang sudah dapat sponsor karena kontennya tulus dan informatif.

2. Ikut Event Lari Berhadiah

Kalau kamu punya semangat kompetitif, cara ini jelas seru. Sekarang, hampir setiap bulan ada event running, dari yang skala komunitas, nasional, sampai internasional.

Beberapa kategori lomba yang sering punya hadiah:

  • 5K & 10K Fun Run
    Biasanya hadiahnya merchandise, voucher, atau uang tunai kecil.
  • Half Marathon (21K) dan Marathon (42K)
    Hadiahnya bisa jutaan bahkan puluhan juta rupiah untuk juara umum atau kategori umur.
  • Trail Running & Ultra Marathon
    Ajang ini bukan cuma buat yang kuat fisik, tapi juga mental. Hadiahnya besar, plus pengalaman tak ternilai.

Bahkan kalau kamu belum menang pun, ikut lomba bisa jadi peluang lain:

  • Dapat exposure kalau kamu dokumentasikan perjalananmu di media sosial.
  • Ketemu komunitas yang bisa membuka peluang sponsor, kerja sama, atau konten.

Bisa dibilang, setiap race adalah panggungmu entah buat berprestasi atau membangun personal branding.

Review Lengkap Salomon SuperCross: “City to Trail” (Dari Aspal ke Tanah)

3. Jadi Pemandu atau Coach Lari

Sumber foto: Freepik.

Kalau kamu sudah punya jam terbang tinggi, bisa memanfaatkan pengalaman itu untuk melatih orang lain. Banyak banget pelari pemula yang butuh bimbingan, mulai dari teknik napas, pemilihan sepatu, sampai manajemen pace.

Beberapa peran yang bisa kamu ambil:

  • Running Coach Pribadi:
    Kamu bisa buka jasa pelatihan lari online atau offline. Bayarannya bisa per sesi, per minggu, atau per program.
  • Pemandu Trail Running:
    Cocok kalau kamu sering lari di jalur alam. Banyak turis atau pelari baru yang pengen merasakan trail run tanpa takut nyasar.
  • Instruktur di Event Running Camp:
    Sekarang banyak event atau brand yang bikin camp khusus pelari. Kamu bisa jadi pembicara, trainer, atau motivator.

Keuntungan lainnya?
Kamu tetap berolahraga, tetap di dunia yang kamu cintai, dan sekaligus dibayar. Win-win banget, kan?

4. Jual Produk Running

Kalau kamu punya jiwa bisnis, ini waktunya menjadikan running bukan cuma aktivitas, tapi juga ekosistem bisnis.

Beberapa ide produk yang bisa dijual:

Kemeriahan Crystalin RunXperience 2025: Lebih dari Sekadar Lari, Ini Tentang Gaya Hidup Sehat dan Kegembiraan!

  • Apparel: jersey, celana, topi, kaus kaki kompresi
  • Aksesoris: waistbag, botol minum lipat, buff, headlamp
  • Nutrisi: energy bar, electrolyte drink, gel
  • Merchandise komunitas lari: baju tim, stiker, totebag, dll.

Kamu juga bisa jadi reseller atau dropshipper brand olahraga. Misalnya, kamu review sepatu tertentu di media sosial, lalu tambahkan link afiliasi. Kalau ada yang beli lewat link itu, kamu dapat komisi.

Selain itu, kamu juga bisa bikin produk custom misalnya jersey komunitas, tas race, atau medali event kecil. Triknya, pahami kebutuhan pelari lain, bukan cuma sekadar jual barang.

5. Buka Komunitas Running Berbayar

Sumber foto: Freepik.

Running bukan cuma olahraga individu. Banyak orang justru butuh komunitas biar semangatnya nggak padam. Kalau kamu aktif dan punya kemampuan mengorganisir, bisa banget bikin komunitas atau klub lari berbayar.

Contohnya:

  • Membership bulanan dengan jadwal latihan rutin
  • Program latihan menuju event tertentu (misalnya persiapan 10K)
  • Grup WhatsApp eksklusif dengan coach dan edukasi seputar nutrisi, teknik, dan motivasi
  • Merchandise eksklusif buat anggota

Komunitas seperti ini bisa dikembangkan jadi bisnis kecil:

  • Dapat pemasukan dari biaya member
  • Dapat sponsor lokal (café, brand olahraga, atau gym)
  • Dapat exposure dari media sosial komunitas

Apalagi kalau kamu gabungkan dengan charity run atau event sosial, bisa tambah kuat value-nya.

6. Menjadi Fotografer atau Videografer Event Running

Kalau kamu lebih suka di balik layar tapi tetap ingin berada di dunia lari, profesi ini pas banget. Event running selalu butuh dokumentasi berkualitas, baik untuk promosi maupun peserta yang ingin mengabadikan momen mereka.

Peluang kerjanya:

  • Freelance fotografer untuk panitia lomba
  • Menjual foto ke peserta (dengan watermark pribadi)
  • Membuat highlight video event
  • Bekerja sama dengan brand untuk dokumentasi campaign olahraga

Banyak fotografer outdoor sekarang bisa menghasilkan jutaan per event, apalagi kalau hasilnya keren dan cepat rilis.

7. Tulis Blog atau Artikel Tentang Running

Kalau kamu jago nulis, hobi lari bisa banget dikombinasikan dengan dunia digital. Banyak pembaca yang cari informasi seperti:

  • Tips latihan
  • Review sepatu atau perlengkapan
  • Cerita inspiratif dari pelari lain
  • Rekomendasi rute lari menarik

Dengan membuat blog atau jadi kontributor di media outdoor, kamu bisa:

  • Dapat penghasilan dari iklan (Google AdSense)
  • Dapat kerja sama sponsor
  • Dapat undangan liputan event

Bahkan ada juga pelari yang akhirnya menulis buku motivasi atau panduan lari, dan itu membuka peluang royalti jangka panjang.

8. Jadi Race Organizer atau Volunteer Profesional

Kalau kamu suka bekerja di balik event, bidang ini punya prospek besar. Event lari di Indonesia makin banyak, dan semuanya butuh orang berpengalaman di lapangan.

Kamu bisa mulai sebagai:

  • Volunteer — bantu dokumentasi, distribusi race pack, atau marshal di track.
    (Banyak yang mulai dari sini buat nambah pengalaman dan jaringan.)
  • Event Organizer (EO) — setelah paham sistemnya, kamu bisa bantu menyusun event profesional.
    Misalnya: “City Run Series”, “Trail Challenge”, atau “Charity Run”.

EO yang sudah punya nama bisa kerja sama dengan sponsor besar, bahkan dapat proyek lintas kota.
Di sinilah hobi lari benar-benar bisa jadi karier serius.

9. Gabung Program Afiliasi atau Brand Ambassador

Banyak brand olahraga sekarang membuka program afiliasi. Kamu cukup daftar, lalu dapat link referral. Setiap kali ada orang beli lewat link-mu, kamu dapat komisi.

Kalau kamu sudah punya audiens kuat, kamu bisa naik level jadi brand ambassador. Tugasnya bukan cuma promosi, tapi juga mewakili nilai brand, gaya hidup sehat, semangat, dan kejujuran dalam berlari.

Beberapa brand memberi:

  • Produk gratis
  • Komisi dari penjualan
  • Undangan ke event premium
  • Exposure media

Jadi selain cuan, kamu juga dapat pengalaman dan jaringan luas.

10. Gabungkan Passion, Konsistensi, dan Nilai

Sumber foto: Freepik.

Banyak orang gagal menjadikan hobi sebagai penghasilan karena terlalu fokus pada “uangnya”. Padahal, kunci utama tetap di passion dan konsistensi.

Kalau kamu benar-benar menikmati proses lari, orang akan melihat ketulusan itu, baik penonton kontenmu, klien coaching-mu, maupun brand yang ingin kerja sama.

Mulailah dari hal kecil:

  • Posting progres latihan mingguan
  • Sharing tips yang kamu alami sendiri
  • Ajak teman-teman buat lari bareng

Semakin sering kamu berinteraksi dengan komunitas, semakin besar peluang datangnya rezeki.

Nah, menghasilkan uang dari kegiatan running bukan hal mustahil, asal kamu tahu arah dan caranya. Entah kamu memilih jadi konten kreator, pelatih, penulis, pebisnis perlengkapan, atau penyelenggara event, semuanya punya peluang.

Yang terpenting, jangan sampai cuan menghapus makna lari itu sendiri. Nikmati dulu setiap langkah, setiap napas, dan setiap lintasan yang kamu taklukkan. Karena pada akhirnya, uang bisa datang dari mana saja, tapi kebahagiaan sejati datang dari hal yang kamu cintai.