Tenda-tenda pendaki di area camping Gunung Kerinci bersama Kerinci Earth. (Sumber Foto: Instagram @kerinciearth)
Home » Blog » Kerinci Earth: Teman Seru Menuju Puncak Gunung Tertinggi di Sumatera

Kerinci Earth: Teman Seru Menuju Puncak Gunung Tertinggi di Sumatera

JourneyVertical.com. Kalau kamu pecinta alam dan hobi mendaki gunung, Gunung Kerinci pasti masuk dalam daftar pendakian impianmu. Dengan ketinggian 3.805 mdpl, gunung ini dikenal sebagai gunung api tertinggi di Indonesia, sering juga disebut Atap Sumatera. Di kalangan pendaki, Kerinci sudah lama jadi salah satu destinasi paling populer.

Tapi, sebelum buru-buru packing, kamu perlu tahu satu hal penting, mendaki Kerinci bukan hal sepele. Rutenya panjang, cuacanya cepat berubah, dan butuh pengalaman buat menaklukkannya dengan aman.

Nah, di sinilah Kerinci Earth hadir. Operator trip lokal yang nggak cuma ngajak kamu naik gunung, tapi juga ngebuat setiap langkah jadi cerita seru yang nggak bakal kamu lupain.

Kenalan Dulu Sama Kerinci Earth

Kerinci Earth adalah trip operator yang berfokus pada pendakian Gunung Kerinci dan wisata alam di sekitarnya. Pendiri sekaligus pemiliknya, Andrean Saputra Yulanda, bukan sembarang pemandu. Dia adalah pemandu bersertifikat APGI (Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia), jadi soal keamanan dan pengalaman, kamu bisa tenang banget.

Menyusuri Keindahan dan Tantangan Air Terjun Sungai Dalam, Permata Tersembunyi di Kerinci

Andrean memulai semuanya dari kecintaannya pada alam. Dulu, dia sering naik gunung bareng teman-teman cuma buat refreshing. Lama-lama, dari hobi jadi panggilan hati. Ia mulai serius mendalami dunia guiding dan ikut pelatihan resmi APGI sampai akhirnya lahirlah Kerinci Earth.

“Saya ingin orang bisa menikmati Gunung Kerinci dengan aman dan fun, bukan cuma capeknya aja,”
kata Andrean sambil tertawa saat bercerita tentang awal mula berdirinya Kerinci Earth.

Bukan Sekadar Naik Gunung, Tapi Menikmati Perjalanan

Dua pendaki dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berfoto di puncak Gunung Kerinci sambil membentangkan bendera, dengan latar awan dan langit cerah. Foto ini diambil dalam pendakian bersama trip operator Kerinci Earth. (Sumber Foto: Instagram @kerinciearth

Dua pendaki dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berfoto di puncak Gunung Kerinci sambil membentangkan bendera, dengan latar awan dan langit cerah. Foto ini diambil dalam pendakian bersama trip operator Kerinci Earth. (Sumber Foto: Instagram @kerinciearth)

Yang bikin Kerinci Earth beda dari operator lain adalah cara mereka memperlakukan setiap pendakian. Bagi Andrean dan timnya, naik gunung bukan sekadar mencapai puncak, tapi menikmati momen di setiap step perjalanannya.

Sebelum mulai trekking, kamu akan diajak briefing ringan, bukan cuma tentang rute dan jadwal, tapi juga soal etika mendaki, cara menjaga alam, dan apa yang boleh dan nggak boleh dilakukan di hutan.

Mereka juga sering nyelipin cerita lokal seputar legenda Gunung Kerinci, hewan endemik, atau tanaman unik di jalur pendakian. Jadi, kamu nggak cuma jalan kaki, tapi juga belajar banyak hal menarik.

Masakan Bumbu Ndeso di Kerinci yang Lagi Viral dan Bikin Penasaran

Kenapa Harus Bareng Kerinci Earth?

Banyak banget operator pendakian di sekitar Kerinci, tapi ada alasan kuat kenapa banyak pendaki lebih milih Kerinci Earth.

  1. Dipandu oleh Orang yang Bersertifikat & Berpengalaman
    Andrean dan timnya punya sertifikasi APGI, artinya mereka sudah lulus pelatihan resmi dan paham standar keselamatan pendakian.
  2. Fokus ke Keamanan dan Kenyamanan
    Setiap trip selalu dilengkapi alat komunikasi, oksigen darurat, dan briefing sebelum mendaki. Timnya juga siap bantu kalau ada peserta yang kelelahan atau mulai kena gejala altitude sickness.
  3. Tim Lokal yang Ramah Banget
    Porter dan guide-nya semuanya warga lokal yang udah hafal setiap tikungan jalur. Mereka nggak cuma kuat, tapi juga super ramah dan seru diajak ngobrol. Banyak peserta yang bilang suasana trip Kerinci Earth terasa kayak naik gunung bareng teman sendiri.
  4. Paket Trip yang Fleksibel
    Mau trip santai 2 hari 1 malam? Bisa. Mau full pendakian 3 hari 2 malam? Juga bisa. Bahkan kamu bisa request trip private kalau mau pengalaman yang lebih personal.
  5. Peduli Alam (Eco-Trekking)
    Kerinci Earth menerapkan prinsip “Leave No Trace” alias mendaki tanpa meninggalkan sampah. Mereka juga aktif dalam kegiatan bersih gunung dan edukasi lingkungan buat masyarakat sekitar.

Lebih dari Sekadar Pendakian

Tenda-tenda pendaki di area camping Gunung Kerinci bersama Kerinci Earth. (Sumber Foto: Instagram @kerinciearth)

Tenda-tenda pendaki di area camping Gunung Kerinci bersama Kerinci Earth. (Sumber Foto: Instagram @kerinciearth)

Buat tim Kerinci Earth, naik Gunung Kerinci itu bukan cuma soal menaklukkan puncak, tapi tentang membangun pengalaman yang aman, terarah, dan penuh makna.

Setiap trip selalu dirancang agar peserta bisa benar-benar menikmati alam tanpa terburu-buru. Di sela perjalanan, pemandu sering memberi edukasi ringan, mulai dari cara membaca cuaca, mengenali jalur, sampai memahami kondisi tubuh saat berada di ketinggian. Hal-hal seperti ini mungkin terlihat kecil, tapi penting banget buat keselamatan dan kenyamanan.

Selain Gunung Kerinci, Kerinci Earth juga membuka open trip ke destinasi lain yang nggak kalah menawan, seperti Gunung Tujuh dan Danau Kaco.

  • Gunung Tujuh dikenal dengan danau di puncaknya yang dikelilingi tujuh puncak gunung lain, suasananya tenang, sejuk, dan cocok buat pendaki yang ingin menikmati alam tanpa trek ekstrem.

    Tips Pendakian Gunung Kerinci: Panduan Lengkap untuk Petualangan Seru di Atap Sumatera

  • Sementara Danau Kaco punya daya tarik unik: airnya sebening kaca dengan pantulan warna biru alami yang magis banget, terutama saat tersorot cahaya matahari atau bulan purnama.

Dua destinasi ini sering dijadikan pilihan open trip oleh Kerinci Earth untuk pendaki yang ingin menjelajahi sisi lain Taman Nasional Kerinci Seblat dengan cara yang lebih santai.

“Kami pengin setiap orang yang turun dari gunung bawa dua hal: kenangan indah dan kesadaran buat menjaga alam,”
kata Andrean dengan nada serius tapi hangat.

Pendekatan ini yang bikin Kerinci Earth dikenal bukan cuma sebagai penyedia jasa pendakian, tapi juga komunitas kecil pecinta alam yang terus tumbuh di kaki Gunung Kerinci.

Suasana Trip yang Hangat & Seru

Salah satu hal yang paling disukai pendaki setelah ikut trip Kerinci Earth adalah suasana kekeluargaan.
Malam sebelum naik, biasanya semua peserta ngumpul di basecamp, makan malam bareng, sambil ngobrol santai dan sharing pengalaman. Waktu di jalur pun, suasananya santai tapi tetap disiplin. Ada waktu bercanda, ada waktu fokus nanjak. Dan yang paling ditunggu-tunggu, momen minum kopi panas di shelter sambil liat bintang.

Rika, salah satu peserta dari Bandung, cerita:

“Saya awalnya deg-degan banget karena baru pertama kali naik gunung tinggi. Tapi tim Kerinci Earth sabar banget. Semua dijelasin dari awal, jadi nggak panik sama sekali. Seru banget dan aman!”

Mimpi dan Langkah Selanjutnya

Pendaki Malaysia berfoto di puncak Gunung Kerinci bersama Kerinci Earth. (Sumber Foto: Instagram @kerinciearth)

Pendaki Malaysia berfoto di puncak Gunung Kerinci bersama Kerinci Earth. (Sumber Foto: Instagram @kerinciearth)

Sekarang, Kerinci Earth terus tumbuh dan makin dikenal di kalangan pendaki lokal maupun luar daerah. Mereka nggak cuma ingin dikenal sebagai operator pendakian profesional, tapi juga sebagai bagian dari upaya besar mengenalkan keindahan Gunung Kerinci secara aman dan berkelanjutan.

Andrean bilang,

“Saya pengin Kerinci dikenal bukan cuma karena puncaknya, tapi juga karena cara orang-orangnya menjaga alam.”

Naik Gunung Kerinci itu nggak gampang, tapi juga bukan hal mustahil, apalagi kalau kamu bareng orang yang tepat. Dengan Kerinci Earth, kamu bukan cuma punya pemandu, tapi juga teman perjalanan yang ngerti betul medan, cuaca, dan cara bikin pengalaman mendaki jadi menyenangkan.

Jadi, kalau kamu punya impian berdiri di puncak tertinggi Sumatera sambil liat sunrise dari atas awan,
Kerinci Earth siap jadi bagian dari cerita pendakianmu berikutnya

“Naik gunung itu bukan lomba. Ini tentang menikmati setiap langkah menuju puncak.” – Andrean Saputra Yulanda