Home » Blog » 36 Pendaki Kena Sanksi karena Nekat Naik Gunung Gede Saat Ditutup. Yuk, Simak Ceritanya!

36 Pendaki Kena Sanksi karena Nekat Naik Gunung Gede Saat Ditutup. Yuk, Simak Ceritanya!

Cianjur. JourneyVertical.com. Gunung Gede Pangrango memang selalu jadi favorit para pendaki. Pemandangannya indah, aksesnya mudah, dan lokasinya nggak jauh dari Jakarta. Tapi sayangnya, karena alasan lingkungan dan banyaknya sampah, jalur pendakian ditutup sementara sejak 13 Oktober 2025. Nah, meskipun sudah ada pengumuman penutupan, ternyata masih ada saja yang nekat naik.

Selama 10 hari masa penutupan, pihak Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) berhasil menemukan 36 pendaki yang mendaki secara ilegal. Mereka berasal dari berbagai daerah seperti Jakarta, Depok, Bogor, hingga Sukabumi.

“Mereka naik lewat jalur Gunung Putri tanpa izin resmi Simaksi,” kata Agus Deni, Humas Balai Besar TNGGP, Jumat (24/10/2025).

Setiap pendaki yang ingin naik ke Gunung Gede wajib mendaftar lewat sistem Simaksi (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi). Sistem ini digunakan untuk mengatur kuota pendaki dan menjaga kelestarian lingkungan. Tapi, 36 orang ini tidak mendaftar, malah memilih menyelinap lewat jalur yang bukan jalur resmi.

Menurut Agus, para pendaki ini kemungkinan besar tidak sabar menunggu dibukanya pendakian, jadi memilih jalan pintas.

Api di Gunung Rinjani Akhirnya Padam, Salut untuk Para Petugas!

Supaya jadi pelajaran dan efek jera, BBTNGGP memberikan dua jenis sanksi:

  • Sanksi administrasi: membayar denda sebesar 5 kali lipat dari biaya resmi pendakian.
  • Sanksi sosial: diminta membuat video permintaan maaf dan mengunggahnya ke media sosial.

“Kalau mereka masih nekat mendaki ilegal lagi, sanksinya bisa lebih berat,” tegas Agus.

Tujuan sanksi ini bukan untuk mempermalukan, tapi untuk mengingatkan bahwa aturan dibuat supaya alam tetap lestari dan semua pendaki bisa menikmati gunung dengan nyaman dan aman.

Agar kejadian serupa tidak terus berulang, petugas akan memperketat penjagaan di pintu-pintu pendakian seperti Cibodas, Gunung Putri, dan Selabintana. Selain itu, sosialisasi soal penutupan dan aturan pendakian juga terus disampaikan lewat media sosial, papan informasi, hingga komunitas pendaki.

“Penjagaan dan pengawasan kami tingkatkan. Info penutupan juga terus disebarkan,” kata Agus.

Lima Pendaki Gunung Batukaru Dievakuasi Tim SAR Akibat Kelelahan

Buat kamu yang belum tahu, penutupan ini dilakukan karena kondisi gunung sudah cukup memprihatinkan. Dalam Surat Edaran Nomor PG.06/T.2/TU/B/10/2025 dijelaskan beberapa alasan utama penutupan, yaitu:

  • Banyaknya sampah yang tertinggal dari pendaki.
  • Kerusakan ekosistem yang perlu dipulihkan.
  • Tingginya jumlah pengunjung yang tidak diimbangi dengan kesadaran menjaga lingkungan.

Beberapa waktu lalu, petugas bahkan sampai mengevakuasi 115 kilogram sampah dari jalur dan area camping Gunung Gede Pangrango. Sampah tersebut berupa plastik, botol minuman, sisa makanan, hingga perlengkapan pendakian yang ditinggalkan begitu saja.

Bayangkan, gunung seindah ini harus “bernapas” dari perlakuan tidak bertanggung jawab.

Setiap tahun, ribuan pendaki datang untuk menikmati keindahan Gunung Gede dan Gunung Pangrango. Mulai dari hutan tropis, bunga edelweiss, hingga pemandangan matahari terbit dari puncak. Akses yang dekat dari Jakarta dan Bogor membuat gunung ini jadi tujuan favorit para pecinta alam.

Sayangnya, tingginya jumlah pengunjung tidak selalu dibarengi kesadaran menjaga kebersihan. Sampah masih menjadi masalah klasik. Padahal, banyak komunitas dan relawan yang terus mengampanyekan gerakan “Leave No Trace” atau tidak meninggalkan jejak apa pun di alam.

Viral Pendaki Wanita Hampir Terjatuh Saat Joget di Puncak Gunung Rinjani, Aksinya Tuai Sorotan

Penutupan ini sebenarnya hanya sementara dan dilakukan demi kebaikan bersama. Supaya alam bisa pulih, jalur bisa diperbaiki, dan ekosistem tetap terjaga. Jadi, daripada memaksa naik diam-diam dan kena sanksi, lebih baik tunggu jalur dibuka lagi secara resmi.

Agus pun mengimbau para pendaki:

  • Daftar lewat situs resmi Simaksi saat pendakian sudah dibuka.
  • Jangan gunakan jalur ilegal karena berbahaya dan merusak lingkungan.
  • Bawa turun sampahmu sendiri, sekecil apa pun.
  • Hormati aturan taman nasional, karena alam bukan tempat untuk disakiti.

Gunung bukan hanya soal sampai puncak, tapi juga soal bagaimana kita menjaga dan menghormatinya. Semoga dengan kejadian ini, makin banyak pendaki yang sadar bahwa mencintai alam berarti juga ikut melindunginya.