Home » Blog » Tips Penting Mendaki di Musim Hujan: Utamakan Keselamatan di Jalur Basah

Tips Penting Mendaki di Musim Hujan: Utamakan Keselamatan di Jalur Basah

JourneyVertical.com. Mendaki di musim hujan punya pesona tersendiri, udara segar, hutan lebih hijau, dan kabut yang menambah suasana mistis. Tapi di balik keindahannya, ada risiko besar yang nggak bisa disepelekan. Jalur licin, suhu dingin ekstrem, dan cuaca yang sulit diprediksi bisa mengancam keselamatan pendaki yang kurang persiapan.

Kalau kamu tetap ingin naik gunung di musim hujan, nggak masalah. Yang penting, utamakan keselamatan di setiap langkah. Berikut ini beberapa tips penting mendaki di musim hujan yang wajib kamu tahu sebelum berangkat.

Cek Cuaca dan Kondisi Jalur Sebelum Berangkat

Keselamatan dimulai sebelum kamu menginjakkan kaki di jalur pendakian. Sebelum berangkat, selalu cek prakiraan cuaca lewat aplikasi seperti BMKG, AccuWeather, atau Windy. Kalau prediksi menunjukkan hujan deras terus-menerus atau potensi badai, lebih baik tunda pendakian.

Selain itu, cek juga update dari basecamp atau komunitas pendaki tentang kondisi jalur. Kadang jalur tertentu ditutup karena longsor, pohon tumbang, atau sungai meluap. Ingat, gunung nggak akan ke mana-mana, tapi keselamatanmu yang taruhannya kalau nekat.

Gunakan Perlengkapan Anti-Air dan Pakaian yang Tepat

Kenapa Orang yang Terkena Hipotermia Tidak Boleh Tidur? Ini Alasanny

Musim hujan = wajib perlengkapan anti-air.
Tujuannya bukan cuma biar nggak basah, tapi juga mencegah hipotermia, kondisi berbahaya saat suhu tubuh turun drastis karena dingin dan lembap.

Berikut perlengkapan wajib untuk keamananmu:

  • Jas hujan setelan (atas-bawah), bukan ponco yang mudah tersangkut angin.
  • Rain cover tas untuk melindungi perlengkapan di dalamnya.
  • Dry bag atau plastik besar untuk menyimpan pakaian dan sleeping bag.
  • Sepatu gunung dengan grip kuat agar nggak terpeleset di jalur licin.
  • Kaos kaki cadangan yang disimpan kering dalam plastik.

Gunakan sistem berpakaian berlapis (layering):

  1. Base layer: bahan cepat kering, bukan katun.
  2. Middle layer: jaket hangat atau fleece.
  3. Outer layer: jaket waterproof.

Prinsip utamanya: kering = aman.

Pilih Tempat Berteduh dan Camp yang Aman

Hipotermia di Gunung: Bahaya Senyap yang Mengintai Pendaki

Hujan deras bisa mengubah jalur menjadi aliran air atau bahkan memicu longsor. Karena itu, pemilihan tempat camp adalah kunci keselamatan.

Tips penting:

  • Jangan dirikan tenda di lembah sempit atau dasar sungai kering.
  • Pilih area tanah datar dan agak tinggi, jauh dari tebing atau dinding tanah curam.
  • Gunakan flysheet tambahan untuk melindungi tenda dari rembesan hujan.
  • Pastikan lubang ventilasi tetap terbuka supaya udara di dalam tenda tidak lembap dan pengap.

Kalau hujan makin deras dan suara air terdengar deras di sekitar camp, siapkan rencana evakuasi ke tempat lebih tinggi.

Waspadai Hipotermia dan Jaga Kondisi Tubuh

Banyak pendaki menganggap remeh kedinginan, padahal hipotermia bisa sangat mematikan di gunung.
Gejalanya: menggigil, bicara tidak jelas, kulit pucat, dan tubuh lemas.

Langkah pencegahan:

Mengatasi Hipotermia: Cara Cerdas Menyelamatkan Diri dari Dingin yang Mematikan

  • Ganti pakaian basah secepat mungkin.
  • Minum air atau minuman hangat.
  • Gunakan sleeping bag dan pakaian hangat saat malam.
  • Hindari duduk diam terlalu lama dalam keadaan basah.

Kalau kamu atau temanmu mulai menggigil hebat, segera cari perlindungan, panaskan tubuh dengan jaket dan sleeping bag, dan jangan biarkan sendirian.

Ingat, hipotermia bisa terjadi bahkan saat suhu belum terlalu rendah, yang berbahaya adalah tubuh basah dalam waktu lama.

Selalu Jaga Komunikasi dan Jangan Pisah dari Tim

Saat hujan dan kabut turun, jarak pandang bisa turun drastis.
Kesalahan kecil seperti jalan terlalu cepat atau berbelok tanpa sengaja bisa bikin seseorang tersesat.

Karena itu:

  • Selalu berjalan dalam jarak pandang satu sama lain.
  • Gunakan peluit atau headlamp sebagai tanda posisi saat jarak pandang terbatas.
  • Tentukan titik kumpul atau kode komunikasi sederhana (misal: tiga tiupan peluit = panggilan darurat).
  • Kalau ada anggota yang lelah, istirahat bersama, jangan ditinggal.

Di musim hujan, kebersamaan adalah bagian dari keselamatan.

Bawa Perlengkapan Darurat dan Siapkan Rencana Cadangan

Musim hujan sering menghadirkan situasi tak terduga, jalur tertutup, cuaca memburuk, atau alat basah total. Maka dari itu, rencana cadangan wajib dimiliki.

Pastikan kamu membawa:

  • Kotak P3K lengkap (perban, antiseptik, obat pribadi, dan koyo hangat).
  • Headlamp + baterai cadangan.
  • Peta jalur pendakian dan kompas.
  • Nomor darurat basecamp dan tim SAR lokal.

Sebelum naik, laporkan ke petugas basecamp jumlah tim dan rencana pendakianmu. Kalau terjadi sesuatu, mereka bisa langsung membantu evakuasi.

Waspada, Bukan Takut

Mendaki di musim hujan memang butuh nyali lebih, tapi yang paling penting adalah kesiapan dan kewaspadaan. Selalu prioritaskan keselamatan di atas segalanya. Jangan ragu untuk mundur jika cuaca ekstrem, dan jangan remehkan tanda-tanda bahaya di sekitar jalur.

Hujan bisa jadi tantangan, tapi juga cara alam mengajarkan kita untuk lebih menghargai setiap langkah dan keputusan di gunung.

Karena pada akhirnya, puncak terbaik adalah bisa pulang dengan selamat.