Ilustrasi base camp Gunung Everest di Khumjung, Nepal.(Dok. Unsplash/Michael Clarke)
Home » Blog » Hampir 1.000 Pendaki Terjebak di Lereng Timur Gunung Everest Akibat Badai Salju

Hampir 1.000 Pendaki Terjebak di Lereng Timur Gunung Everest Akibat Badai Salju

JorneyVertical.com. Sekitar seribu pendaki dilaporkan terjebak di sejumlah lokasi perkemahan di lereng timur Gunung Everest, Tibet, setelah kawasan tersebut diguyur badai salju hebat. Tim penyelamat bersama ratusan warga lokal kini berupaya membuka jalur yang tertutup timbunan salju untuk mengevakuasi para pendaki.

Wilayah yang terdampak berada di ketinggian lebih dari 4.900 meter di atas permukaan laut. Menurut laporan BBC, Minggu (5/10/2025), sekitar 350 pendaki telah berhasil dievakuasi dan dipindahkan ke lokasi aman di daerah Qudang.

Badai salju dilaporkan mulai melanda sejak Jumat (3/10/2025) malam dan memburuk pada hari berikutnya. Lereng timur Everest yang biasanya ramai oleh para pendaki kini menjadi lokasi evakuasi besar-besaran.

“Udara sangat lembap dan dingin, risikonya tinggi sekali terhadap hipotermia,” ungkap Chen Geshuang, salah satu pendaki yang berhasil mencapai Qudang, dikutip dari Reuters. “Musim ini benar-benar tidak seperti biasanya. Pemandu kami bilang belum pernah ada cuaca seburuk ini di bulan Oktober, dan semuanya terjadi begitu cepat,” tambahnya.

Media pemerintah China melaporkan, tim penyelamat Blue Sky Rescue di Tibet menerima panggilan darurat setelah beberapa tenda pendaki roboh akibat tertimbun salju tebal. Sejumlah pendaki dilaporkan mengalami gejala hipotermia dan membutuhkan pertolongan medis segera.

36 Pendaki Kena Sanksi karena Nekat Naik Gunung Gede Saat Ditutup. Yuk, Simak Ceritanya!

Sebagai langkah antisipasi, otoritas pariwisata di Tingri telah menghentikan penjualan tiket serta menutup sementara akses menuju kawasan wisata Gunung Everest sejak Sabtu (4/10/2025). Cuaca ekstrem masih berlangsung di wilayah tersebut.

Sementara itu, di negara tetangga Nepal, hujan deras menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor yang menewaskan sedikitnya 47 orang dalam beberapa hari terakhir. Di sisi lain, Topan Matmo juga melanda wilayah selatan China, memaksa lebih dari 150.000 warga mengungsi dari rumah mereka.

Gunung Everest, yang menjulang setinggi 8.849 meter di atas permukaan laut, merupakan puncak tertinggi di dunia. Meski setiap tahun ribuan orang mencoba menaklukkannya, jalur pendakian gunung ini tetap menjadi salah satu yang paling berbahaya di dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, Everest menghadapi tantangan serius berupa kemacetan pendaki, kerusakan lingkungan, serta meningkatnya jumlah insiden fatal di jalur pendakian. (void*)