JourneyVertical.com. Kalau kita ngomongin gunung di Indonesia, nama Gunung Kerinci pasti selalu ada di urutan atas daftar pendakian. Gimana nggak, gunung ini bukan hanya tertinggi di Sumatra, tapi juga tertinggi di Indonesia di luar Papua. Tahun 2025, popularitas Kerinci makin naik karena banyak pendaki lokal maupun internasional yang penasaran dengan pesonanya. Dari pemandangan kawah luas di puncaknya sampai jalur pendakian yang penuh cerita, Gunung Kerinci bener-bener layak disebut “mahkota Sumatra.”
Di artikel ini, kita bakal bahas lengkap soal destinasi dan keindahan Gunung Kerinci, jalur pendakian yang bisa kamu pilih, sampai tips dan trik buat kamu yang berencana mendakinya di 2025. Yuk, simak!
Mengenal Gunung Kerinci: Sang Atap Sumatra

Penorama Puncak Gunung Kerinci (sumber foto: intragram @kerinciparadise)
Gunung Kerinci terletak di perbatasan Provinsi Jambi dan Sumatra Barat, tepatnya di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Dengan ketinggian 3.805 mdpl, Kerinci adalah gunung berapi aktif tertinggi di Asia Tenggara. Dari kejauhan, bentuknya gagah menjulang dengan puncak yang sering diselimuti awan, bikin suasana makin dramatis.
Buat para pendaki, Kerinci bukan sekadar gunung. Mendakinya itu ibarat sebuah perjalanan spiritual. Kamu akan melewati hutan tropis yang masih lebat, mendengar suara burung endemik, bahkan berkesempatan melihat jejak satwa langka seperti harimau Sumatra.
Selain jadi tujuan pendakian, Kerinci juga dikenal dengan kawah luas berdiameter hampir 600 meter yang jadi ikon di puncaknya. Kalau cuaca cerah, dari atas kamu bisa lihat pemandangan spektakuler: Gunung Tujuh, Danau Kerinci, sampai Samudra Hindia di kejauhan.
Keindahan Gunung Kerinci yang Bikin Jatuh Hati
1. Panorama dari Puncak
Bayangin deh, berdiri di atap Sumatra sambil menyaksikan matahari terbit yang perlahan muncul dari balik awan. Warna oranye keemasan menyinari kawah Gunung Kerinci, sementara angin dingin menerpa wajah. Banyak pendaki bilang, momen sunrise di Kerinci termasuk salah satu yang paling epik di Indonesia.
2. Kawah Aktif yang Megah
Di puncaknya, kamu bakal disuguhi kawah raksasa yang masih aktif. Sesekali terlihat asap putih mengepul, tanda gunung ini masih “hidup.” Pemandangan ini bikin perjalanan mendaki terasa benar-benar worth it.
3. Hutan Tropis dan Flora Fauna
Gunung Kerinci berada dalam kawasan TNKS yang kaya dengan keanekaragaman hayati. Hutan di sini adalah rumah bagi Harimau Sumatra, badak Sumatra, hingga ratusan jenis burung. Selain itu, banyak pendaki yang kagum dengan keindahan bunga-bunga hutan, lumut hijau tebal, dan pohon-pohon raksasa yang bikin suasana pendakian makin magis.
4. Danau-Danau Sekitar
Nggak cuma puncaknya aja yang menarik. Di sekitar gunung ada Danau Gunung Tujuh, danau vulkanik tertinggi di Asia Tenggara, serta Danau Kerinci yang luas dan indah. Jadi, kalau kamu sudah puas mendaki, bisa sekalian wisata alam di sekitarnya.
Jalur Pendakian Gunung Kerinci 2025

Jalur-Gunung-Kerinci (sumber foto: intragram @kerinciparadise)
Gunung Kerinci punya beberapa jalur, tapi yang paling populer dan sering digunakan adalah jalur Kersik Tuo. Jalur ini dimulai dari desa Kersik Tuo di Kabupaten Kerinci, Jambi.
Jalur Kersik Tuo
- Basecamp: Biasanya pendaki start dari basecamp di Desa Kersik Tuo. Di sini kamu bisa registrasi, beli logistik tambahan, dan beristirahat sebelum mulai pendakian.
- Pos 1 (Pintu Rimba): Trek dimulai dengan jalur perkebunan teh yang indah. Setelah itu masuk ke hutan tropis yang rapat.
- Pos 2 – Pos 3: Jalurnya mulai menanjak dengan medan tanah yang kadang licin kalau hujan.
- Shelter 1 – Shelter 2: Area ini sering jadi tempat camp. Di sini kamu bisa istirahat, masak, dan ngumpul bareng tim pendaki lain.
- Shelter 3 (Plang Merah): Dari sini vegetasi mulai terbuka, jalur lebih terjal, dan angin semakin kencang.
- Tugu Yudha: Titik penting sebelum menuju puncak.
- Summit Attack: Bagian paling menantang. Pendaki biasanya start tengah malam biar bisa sampai puncak pas sunrise. Trek berupa pasir vulkanik yang curam, bikin langkah terasa berat tapi memacu adrenalin.
Total waktu pendakian biasanya sekitar 8-10 jam naik dan 6-8 jam turun, tergantung kecepatan dan kondisi fisik.
Tips dan Trik Mendaki Gunung Kerinci 2025
Mendaki Kerinci bukan hal yang bisa dianggap enteng. Medannya cukup berat, cuacanya ekstrem, dan ketinggiannya bikin banyak pendaki harus ekstra hati-hati. Nah, biar pendakianmu aman dan menyenangkan, simak tips berikut:
1. Persiapan Fisik
Kerinci terkenal dengan trek panjang dan menanjak. Jadi, sebaiknya kamu latihan fisik dulu: jogging, hiking ringan, atau workout minimal 1-2 bulan sebelum pendakian.
2. Pilih Waktu yang Tepat
Musim terbaik buat mendaki Kerinci adalah musim kemarau (Mei–September). Kalau musim hujan, jalur bakal licin dan risiko badai makin besar.
3. Perlengkapan Wajib
- Jaket gunung tebal (suhu di puncak bisa di bawah 0°C)
- Sepatu gunung anti slip
- Sleeping bag hangat
- Headlamp
- Peralatan masak sederhana
- Trekking pole
4. Logistik Cukup
Bawa makanan yang praktis tapi bergizi, misalnya mie instan, oatmeal, cokelat, atau energy bar. Jangan lupa bawa air minimal 3-4 liter per orang.
5. Mental yang Kuat
Banyak pendaki bilang bagian paling berat bukan fisik, tapi mental. Trek panjang, dingin, dan rasa lelah bisa bikin menyerah di tengah jalan. Jadi, tanamkan motivasi kuat sebelum naik.
6. Jaga Kelestarian Alam
Ingat, Kerinci ada di kawasan konservasi. Jangan buang sampah sembarangan, jangan merusak vegetasi, dan tetap hormati adat serta masyarakat lokal.
Pengalaman yang Tak Terlupakan
Buat banyak orang, mendaki Gunung Kerinci jadi salah satu pengalaman paling berkesan dalam hidup. Dari rasa capek luar biasa, jalur yang bikin ngos-ngosan, sampai euforia melihat sunrise di puncak tertinggi Sumatra, semuanya meninggalkan cerita yang nggak bakal terlupakan.
Di tahun 2025, fasilitas pendakian juga makin baik. Basecamp lebih tertata, akses transportasi ke Kersik Tuo makin gampang, dan info pendakian lebih mudah didapatkan lewat media sosial maupun komunitas pendaki. Jadi, nggak ada alasan lagi buat menunda pendakian ini.
Penutup
Gunung Kerinci 2025 bukan cuma destinasi pendakian, tapi sebuah perjalanan penuh makna. Keindahan alamnya yang spektakuler, jalur pendakian yang menantang, serta sensasi berdiri di puncak tertinggi Sumatra bikin siapa pun merasa bangga bisa menaklukkannya.
Kalau kamu punya rencana buat mendaki tahun ini atau tahun depan, jangan lupa persiapkan diri sebaik mungkin. Karena di balik semua rasa lelah, akan ada pengalaman yang bisa kamu ceritakan seumur hidup.

